Berapa Bulan Sekali Ganti Oli Mobil? Berikut Penjelasanya
Berapa Bulan Sekali Ganti Oli Mobil? Mungkin ini adalah pertanyaan yang sering ditanyakan banyak pemilik kendaraan. Mobil memiliki berbagai macam komponen yang saling bergesekan.
Bagian-bagian ini akan saling bekerja sama agar kendaraan bisa bergerak dan menjalankan tugasnya dengan baik dan benar.
Salah satu cara untuk mencegah agar bagian ini tidak rusak adalah dengan menggunakan oli. Pelumas ini akan memudah mesin mobil Anda bekerja.
Berapa Bulan Sekali Ganti Oli Mobil?
Seberapa sering Anda harus mengganti oli Anda? Sebaiknya melakukan oli mesin rutin setiap 6 bulan sekali untuk memastikan oli yang bersirkulasi pada komponen mesin dalam kualitas optimal untuk melumasi komponen mesin.
Secara umum, Anda bisa menggunakan kilometer mobil atau hitungan bulan berjalan. Untuk hitungan bulan, ada beberapa jarak waktu yang bisa dipertimbangkan. Seperti yang ada di bawah ini.
-
Setiap 3 Bulan Sekali
Rentang waktu yang satu ini akan digunakan untuk kendaraan lama dengan intensitas pemakaian yang tinggi. Jika mobil yang Anda gunakan berusia lebih dari sepuluh tahun, sering digunakan pada cuaca ekstrim, maka mengganti oli 3 bulan sekali bukan sesuatu yang salah.
Mengganti oli mesin tiap 3 bulan sekali dibolehkan, apalagi bila dalam waktu 3 bulan kendaraan sudah menempuh jarak 10.000 km, penggantian oli sangat disarankan di mana kualitas oli sudah menurun seiring dengan penggunaan kendaraan.
-
Setiap 6 Bulan Sekali
Rentang waktu ini sangat cocok jika digunakan pada kendaraan yang lebih baru, namun memiliki intensitas penggunaan yang cukup tinggi. Terlebih jika Anda menggunakan mobil sebagai sarana transportasi setiap harinya, maka rentang waktu ini bisa menjadi pilihan Anda.
Pastikan selalu ingat untuk mengganti oli dalam rentang waktu ini agar kendaraan bisa berfungsi dengan optimal dan terhindar dari berbagai macam masalah yang mengganggu.
-
Mana yang Dicapai Lebih Dahulu
Mengganti oli memang perlu dilakukan berdasarkan jarak tempuh tertentu. Seperti yang telah dijelaskan di atas tadi, ganti oli mesin tiap 3 bulan sekali memang dibolehkan, selama jarak tempuh mobil sudah menyentuh 10.000 km.
Namun Anda jangan menunda jika oli mesin sudah lebih dari 6 bulan tak diganti meskipun mobil jarang keluar atau belum menyentuh 10.000 km. Segera ke bengkel terdekat untuk penggantian oli mesin.
Dalam hal ini Anda sudah mengerti berapa bulan sekali ganti oli mobil yang dianjurkan agar mesin mobil Anda dalam keadaan selalu prima.
Tanda Oli Mesin Mobil Harus Diganti
Dalam menjaga kinerja optimal kendaraan Anda, mengenali tanda-tanda oli mesin harus diganti merupakan langkah yang penting. Berikut penjelasannya.
-
Suara Kasar Ketika Mulai Menyalakan Mesin
Mesin yang mengeluarkan suara kasar mungkin menjadi indikator bahwa waktunya untuk mengganti oli. Oli yang sudah terkontaminasi dengan kotoran dan panas dari pembakaran atau kualitasnya sudah menurun tidak mampu meredam gesekan saat mesin beroperasi, sehingga menghasilkan suara kasar yang mengganggu.
-
Warna Oli Berubah Menjadi Hitam Pekat
Tanda lainnya dapat dilihat dari kondisi fisik oli pada mobil. Kerusakan oli biasanya disebabkan oleh kontaminasi, yang dapat menyebabkan perubahan warna menjadi gelap atau bahkan lebih kental. Umumnya, oli yang masih dalam kondisi baik memiliki warna kuning transparan.
-
Lampu Indikator Oli Sudah Pasti Menyala
Anda juga dapat mengamati bagian dashboard mobil. Di sana terdapat berbagai ikon yang mengindikasikan berbagai komponen kendaraan, salah satunya adalah ikon oli. Lampu indikator ini tidak akan menyala jika oli telah baru diganti dan masih dalam kondisi baik.
Ikon yang berbentuk corong dengan tetesan oli akan menyala ketika oli dalam mesin mulai terkontaminasi. Jika indikator ini berubah menjadi merah, itu menjadi tanda bahwa oli perlu diperiksa atau diganti.
-
Akselerasi Berat dengan Getaran Mesin yang Tinggi
Tanda berikutnya adalah penurunan performa saat mobil dalam berkecepatan tinggi. Ini disebabkan oleh penurunan kualitas oli. Kinerja mesin akan menurun karena terjadi gesekan yang lebih tinggi dalam mesin. Selain penurunan akselerasi yang terasa berat atau kurang responsif, Anda juga dapat merasakan getaran yang kuat dari bagian mesin.
-
Muncul Asap yang Berwarna Gelap dari Knalpot
Tanda terakhir pergantian oli mobil adalah kemunculan asap berwarna gelap dari knalpot. Asap ini seharusnya bersifat transparan, tetapi perubahan warna menunjukkan kondisi yang tidak normal karena oli dari mesin menguap dan masuk ke ruang pembakaran.
-
Faktor Lainnya yang Harus Diperhatikan
Proses penggantian oli sebaiknya tidak hanya didasarkan pada jarak waktu saja. Ada banyak faktor lainnya yang bisa mempengaruhi kualitas oli yang ada di dalam kendaraan. Dengan memperhatikan berbagai hal ini maka Anda bisa menentukan apakah oli harus diganti sekarang atau bisa ditunggu hingga waktu yang tepat.
Jika kondisi mengemudi Anda dipengaruhi banyak faktor, mobil akan membutuhkan lebih banyak perawatan. Contohnya ketika Anda melakukan banyak perjalanan singkat, mengemudi dalam cuaca yang sangat panas atau dingin, atau jika area Anda sangat berdebu, maka mobil mungkin memerlukan perawatan ekstra.
Sering mengangkut barang berat juga menjadi salah satu faktor yang bisa mempengaruhi waktu penggantian oli Anda. Namun, jika Anda sering berkendara di jalan bebas hambatan atau dalam cuaca yang sejuk, maka oli bisa bertahan lebih lama.
Dampak Jika Anda Tidak Segera Ganti Oli Mobil
Adapun dampak jika Anda telat atau tidak mengganti oli mobil adalah:
-
Mesin Cepat Panas
Ketidakmampuan oli dalam mendinginkan komponen logam pada mesin dapat menyebabkan cepatnya panas mesin dan risiko overheating, yang berpotensi merusak komponen bahkan mencetuskan kebakaran.
-
Kinerja Mesin Menurun
ualitas oli yang menurun akan mengakibatkan masalah pada akselerasi mobil. Akibatnya, kinerja mesin akan terganggu. Bunyi mesin menjadi kasar, mobil terasa berat, dan seiring waktu, proses penghidupan mesin bisa menjadi sulit.
-
Konsumsi Bahan Bakar yang Boros
Ketika oli tidak berfungsi dengan baik, tarikan mesin akan terasa lebih berat, mengakibatkan penggunaan tenaga lebih banyak dari bahan bakar. Ini akan menyebabkan efisiensi bahan bakar kendaraan menurun.